CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Monday, October 12, 2009

Khalid al-Walid Pedang Allah SWT.












Khalid ibn al-Walid (584 - 642), atau sering disebut Khalid bin Walid, adalah seorang panglima perang yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta digelar sebagai "Pedang Allah yang Terhunus". Beliau merupakan salah satu daripada panglima perang penting yang tiada tandingnya sepanjang hayatnya. Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Beliau ialah anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk di antara keluarga Nabi yang terdekat. Maimunah, adik Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini bermain. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Dengan rawatan segera kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.
Pada awalnya Khalid bin Walid adalah panglima perang kaum kafir Quraisy yang terkenal dengan pasukan handalanya. Pada saat Pertempuran Uhud, Khalidlah yang melihat kelemahan pasukan Muslimin yang menjadi lemah setelah bernafsu mengambil rampasan perang dan turun dari Bukit Uhud dan mengejar pasukan Muslim pada saat itu. Tetapi setelah perang itulah Khalid mulai masuk Islam.
Ayah Khalid yang bernama Walid bin Mughirah dari Bani Makhzum, adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa di antara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka'bah dengan perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka'bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan percuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.
Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka'bah tidak seorang pun yang berani meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju ke depan dengan bersenjatakan sambil berteriak, "O, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu". Nabi beerharap dengan sepenuh hati, agar Walid masuk Islam. Harapan ini timbul karena Walid seorang kesatria yang berani di mata rakyat. Karena itu beliau dikagumi dan dihormati oleh orang ramai. Jika beliau telah masuk Islam ratusan orang akan mengikutinya.Dalam hati kecilnya Walid merasa, bahwa Al Qur-'an itu adalah kalimat-kalimat Allah. Dia pernah mengatakan secara jujur dan terang-terangan, bahwa dia tidak boleh berpisah dari keindahan dan kekuatan ayat-ayat suci itu. Suku Banu Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, Banu Makhzumlah yang mengurus gudang senjata dan angkatan tentera.
Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit. Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang dapat lebih dibanggakan seperti Banu Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam dilembah Abu Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu. Pada zaman kanak-kanaknya, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buah-buahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajipan-kewajipannya. Kehidupan beliau lebih bebas dan tidak perlu belajar berdagang serta tidak perlu bekerja untuk menambah pencarian orang tuanya. Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah beradu tenaga dan berkelahi. Saat itu pekerjaan dalam seni peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima perang bererti pemimpin besar. Kepahlawanan adalah satu hal terhormat di mata rakyat.
Ayah Khalid adalah orang yang dipandang mulia di mata rakyat. Hal ini memberikan dorongan keras kepada Khalid untuk mendapatkan kedudukan terhormat, seperti ayah dan saudaranya. Satu-satunya permintaan Khalid ialah agar menjadi orang yang dapat mengatasi teman-temannya di dalam beradu tenaga. Sebab itulah dia menceburkan dirinya dalam seni peperangan dan seni pertahanan diri. Malah mempelajari menunggang kuda, bermain pedang dan memanah. Dia juga menumpukan perhatiannya dalam kepimpinan angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membuatkan Khalid menjadi seorang yang luar biasa. Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap orang. Pandangan yang ditunjukkannya mengenai taktik perang menakjubkan setiap orang. Dari zaman kanak-kanaknya lagi, beliau berharap untuk menjadi pahlawan yang luar biasa.




0 comments: